Dapur  Umum Indonesia  di Gaza, Hadiah Ramadhan dari Muslimin Indonesia.

Gaza City,SPNA- Tiga hari menjelang bulan suci Ramadhan, tepatnya  14 Mei 2018, dunia dikejutkan dengan pembukaan Kantor Kedutaan (Kedubes)  Amerika di Kota Jerusalem. Ceremoni  peresmian Dubes Amerika itu dipimpin langsung oleh Ivanka Trump,  puteri Presiden Amerika Serika Donald Trump.

BY 4adminEdited Sat,19 May 2018,01:14 PM

Gaza City,SPNA- Tiga hari menjelang bulan suci Ramadhan, tepatnya  14 Mei 2018, dunia dikejutkan dengan pembukaan Kantor Kedutaan (Kedubes)  Amerika di Kota Jerusalem. Ceremoni  peresmian Dubes Amerika itu dipimpin langsung oleh Ivanka Trump,  puteri Presiden Amerika Serika Donald Trump.

“Peresmian berdarah” ini merupakan  langkah sepihak Amerika yang didukung penuh  oleh otoritas Israel, mendapat kecaman luas  dari sebagian besar negara yang selama ini menginginkan tercapainya perdamaian di negeri yang diberkahi, bumi Syam Palestina.

Tentu saja secara spontan,  rakyat Palestina pun menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran atas pemindahan Kedubes Negeri Paman Sam yang konon selama ini telah memproduksi yang Hak Asasi Manusia (HAM).

Tidak hanya warga Palestina di Tepi Barat dan Jerusalem lakukan unjuk rasa, warga Palestina di Jalur Gaza pun berbondong-bondong turun memadati wilayah Timur Gaza.  Sepanjang perbatasan Gaza dan Israel, ratusan ribu warga Gaza hadir disini dalam rangka menuntut dan mengecam atas keputusan Amerika Serikat terkait pemindahan Kedubes  USA ke kota suci yang didalamnya terdapat tiga agama yakni, mayoritas Islam, Nasrani  dan Yahudi.

Aksi damai ratusan ribu warga Gaza ternyata mendapat balasan keji dari militer Israel, seperti  siraman gas air mata. Tidak hanya itu, mereka juga diberondong peluru tajam tanpa belas kasihan, dibunuh dengan darah dingin oleh para tentara Israel yang bersenjata sniper.

Tidak hanya anak-anak dan wanita, bahkan pemuda Gaza pun dijadikan sasaran empuk target pembunuhan, 14 Mei 2018 itu. Langit Gaza berubah menjadi kelabu dan merenggut canda tawa anak-anak Gaza.

Tercatat hanya dalam waktu setengah hari 63 warga Gaza meninggal dan tak kurang dari 2,800 cedera baik luka ringan maupun luka kritis.

Terhitung lebih lebih dari 11 tahun hingga wilayah Gaza masih dibawah blokade Israel imbasnya bahan makanan, obat-obatan dan bahan bakar minyak menjadi langka. Bagi negara lain termasuk kita di Indonesia awal bulan Ramadhan dilewati dengan penuh riang dan suka cita, dijalani dengan penuh khusyuk. Kondisi ini berbalik tidak seperti yang dijalani oleh warga Gaza.

Abdillah Onim akrab disapa bang Onim WNI telah mendedikasikan waktu dan dirinya untuk berkhidmat kepada rakyat Palestina dengan menjadi Relawan atau Aktivis Kemanusiaan Indonesia untuk Palestina. Bang Onim bergeraka bergerak dan konsentrasi penuh  pada bidang Sosial Kemanusiaan khusus wilayah Palestina.

Bang Onim pun memberanikan diri  menetap di Gaza sejak 10 tahun silam. Awal Agustus 2017 bang Onim dan anak istri sempat berkunjung ke Indonesia, sebelumnya menghadiri undangan resmi dari KBRI Amman Jordan, selama 10 bulan berada di Indonesia yaitu dari September 2017 hingga Mei 2018.

Bang Onim dan anak istri kembali ke Jalur Gaza melalui pintu perlintasan darat atau perlintasan Rafah, tepatnya Hari Senin 14 Mei 2018 bang Onim berhasil masuk Jalur Gaza setelah menempuh perjalanan 3 hari dari Kairo Mesir menuju Jalur Gaza, perjalanan harusnya singkat yaitu 6 jam saja, namun harus mamakan waktu  menjadi 3 hari hal ini berkaitan dengan faktor keamanan di wilayah Sinai Utara.

Pada hari kedua bulan suci Ramadhan, Bang Onim kembali merealisasikan Dapur Umum Indonesia dimana aktifitas yang sama telah direalisasikan  pada bulan puasa tahun 2017.

Dapur Umum Indonesia berhasil dibuka atas dukungan dan donasi dari masyarakat Muslimin di Indonesia yang didukung penuh dan difasilitasi oleh Yayasan Nusantara Palestina Center (Founder Abdillah Onim berkantor di Jakarta).

Dapur Umum Indonesia akan beroperasi selama bulan suci Ramadhan dengan izin Alllah Swt. Aktivitas di dapur ini adalah memasak dan menyiapkan santap buka puasa dan santap sahur diberikan secara gratis kepada muslimin Palestina di Gaza yang sedang menjalani ibadah Ramadan.

Dalam satu satu hari Dapur Umum Indonesia memasak dan menyediakan 500 hingga 1000 hindangan Iftar dan Sahur, masing-masing Loyang berisi 1 ekor ayam dan Nasi khas Palestina, 1 loyang untuk dikonsumsi 4 orang, sedangkan 1 kepala keluarga diberi 2 loyang dan 2 liter syrup aneka rasa.

Di hari pertama pembukaan Dapur Umum Indonesia,  tim Bang Onim  berhasil memasakan 500 hindangan dan disitribusikan ke tiga wilayah yaitu Jabalia Gaza Utara, Johro Dik Gaza Timur dan Deir Balah Gaza Tengah.

Muslimin di Gaza ucapkan syukur dan terima kasih atas hadiah Ramadhan dari muslimin di Indoesia berupa Dapur Umum Indonesia. “Terima kasih banyak kami sangat terbantu atas kehadiran dapur Indonesia ini,” ungkap seorang janda yang membawa anaknya saat menerima hidangan iftar dan sahur tersebut.

leave a reply
Posting terakhir